Dihari pertama kedatangannya dia memperkenalan diri dan aku melihat memangdia sedikit menggoda dan dihari pertamanya dia tampak tidak begitu banyak bicara. Saat memperkenalkan dirinya dia tampak memperhatikan kearah celana dalamku, Dalam hati aku bilang menggoda juga sii santi, Ternyata santi sudah menikah 2 tahun dan sekarang dia sudah menjadi janda karena suaminya telah meninggal. Dan dia terpaksa kerja karena desakan ekonomi keluarga.
Langsung aja ketopik cerita. hbari ini saya mendapat shift kerja sore, mulai bekerja 17:00 sampai 24:00, dan pada saat aku pulang kerja istriku sudah tidur dan keesokan harinya saat aku bangun dia sudah berangkat kerja, hal itu yang membuat aku jarang bertemu dengan istriku. Dan seperti biasanya pada saat aku pulang santi membukakan pintu untukku dan setelah itu dia menyiapkan air panas untukku, pada saat aku sedang mandi dan sedang menggosok badanku tiba tiba saya mendengar bunyi yang halus dari balik pintu kamar mandi.
Karena penasaran akupun melihat dari balik pintu suara apa tadi, Dan betapa terkejutnya diriku yang melihat kalau santi sedang mengintipku, karena saya tau bahwa pembantuku mengintipku aku pun berpura pura tidak tau. Saya tau kalau santi sedang mengintip saya kemudian aku pun memasang aksi yang bisa membuat wanita terangsang. Aku mulai menggosok gosokan sabun kekemaluanku, sambil mendengar suara dibalik pintu kamar mandi. Kemudian saya mengocok kemaluan saya dan kemudian kemaluan saya menjadi tegang dalam waktu 5 menit, aku mendegar ada suara desahan dibalik pintu, Tak lama kemudian saya pun selesai mandi dan betapa terkejutnya santi begitu melihatku.
Baaaaaa baaaaa paaakkkk apa mau saya buatkan makan pak sambil tergagap santi,
"Tidak usah santi, tadi saya sudah makan malam koq lagian kan gak baik makan malam malam, Tolong buatkan bapak teh saja yha santi, kamu kenapa santi koq wajah kamu pucat dan tangan kamu gemetar, apa kamu sakit yha? eemmmmm ngakkk koq pak, ohhhh saya kira kamu sakit, oh yha tik bisa minta tolong buat pijit aku gak kebetulan badan lagi gak enak badan nie, biisss bisssa pak sambila agak tergagap juga,
Kemudian saya masuk kekamar dan mengganti handuk dengan sarung tanpa celana dalam lagi, dan aku kembali kekamar tamu untuk menunggu santi datang, dan tak lama kemudian santi datang dengan membawa teh dan ditaruhnya didepan meja. Santi berjalan kearah TV dan menyalakannya dengan suara yang sedang. Saat santi menghidupkan televisi santi sedikit menunduk dan begitu santi menunduk terlihat belahan dadanya dan terlihat bahwa santi sedang tidak memakai BH dan terlihat begitu jelas dari balik daster yang tipis itu,
Sudah sini santi pijitin saya, kata saya sembari tiduran ditempat tidur, dengan agak canggung santi mulai menggosokan minyak kebadan saya pertama santi memijat kepala saya, enak yha santi jadi seger nie badanku, sambil memijat aku sengaja memutar film dengan adegan yang hot, saaat adegan pertama dimana ada adegan kisssdan meraba payudara pemainnya tangan santi mulai terasa menengang dikepalaku, terdengar suara tarik nafas panjang dari santi dan tangannya semakin kencang memijat kepalaku, saya melihat keatas dan terihat santi sangat serius melihat adegan tersebut.
Selang beberapa waktu pijitan dikepala saya sudah tidak terasa lagi dan ternyata tangan yang memijat kepala aku hanya 1 tangan saja sedangkan tangan yang lainnya santi taruh diselangkangannya sambil digosok gosok, mungkin santi sedang mengalami martubasi sehingga dia tidak sadar akan perbuatannya melihat hal tersebut saya pun langsung beraksi dengan berjalan kebelakang santi dan sengaja menjatuhkan sarung kebawah dan dalam keadaan telanjang saya dekatkan kemaluan saya kearah bokong santi, tidak hanya itu saja tangan dan mulut saya mulai menjelajah leher dan tangan saya mulai meremas buah dadanya dan terkadang memintir putingnya, santi masih tetap seperti orang yang tidak sadar matanya hanya terpaku pada layar yang sedang dimainkan oleh para pemainnya sembari bokongnya digerakkan kekenan dan kekiri.
Kurang puas hanya meremas dada santi dari luar aku pun mulai melepaskan baju santi, tak hanya bajunya ak pun mulai melepaskan celana dalamnya dan kemudian aku memeluknya dari belakang. dan membaringkannya ditempat tidur sambil membuka sedikit selangkanganya sehingga saya dapat menggerakkan kemaluan saya kelubang vaginanya santi, berselang 5 menit kemudian penisku sudah berhasil masuk kedalam lubang vaginanya santi dan santi kelihatan sedikit terkejut dan saya terus menyodok kedalam sehingga kemaluan saya tertanam divagina santi.
arggghhhhhh emmmmhhhhssss......enak pak lagi pak lagi pak"desah santi dengan pelan yang membuat aku menjadi merinding, aku menarik dan menekan terus kemaluanku vagina santi masih sangat sempit dan elastis yang membuat kemaluan saya seperti terasa dihisap hisap. saking semangatnya hingga biji saya seperti sedang beradu dengan bokong santi sehingga menimbulkan bunyi plakkk plaakkkk plakkkk saya tetep memeluknya dari belakang dengan tangan kiri yang tetap berada di payudaranya dan tangan kananku berada di mulut santi. Santi pun seperti anak bayi yang kehausan susu ibunya, dan pinggangnya bergerak maju mundur untuk mengimbangi gerakan yang saya lakukan.
Dan ternyata vagina santi rasanya sangat enak, tidak selang beberapa lama badan santi pun mengejang kedua kakinya juga mengejang serta terangkat kebelakang dan vaginanya meremas dan menghisap vagina saya dan berusaha untuk menelan kemaluan saya seleuruhnya, Arggghhhhhh desah santi panjang yang membuat bulu kudukku berdiri, akhirnya saya juga sudah tidak tahan lagi kemudian saya hentakkan kemaluan saya dengan sekuat kuatnya dan akhirnya keluarlah cairan kental dari penisku yang begitu hangat dan kental dan kemudian dihisp oleh santi. Kami berdua pun tidur terkulai lemas dan tak lama kemudian kami langsung epergi kearah kamar kami masing masing. Dan sebelum lanjut kekamar santi sempat kembali memegang kemaluan saya kembali dan sambil bilang terima kasih yha pak untuk malam ini.
Demikian akhir dari cerita perselingkuhan antara pembantuku yang sanagt menggoda, sampai saat ini bisa dibilang kami masih sering melakukan hal tersebut disetiap ada kesempatan
0 komentar:
Posting Komentar